SERGAI (SATUHATISUMUT.COM) - Meski sudah diprotes warga, aktifitas penimbunan limbah PT Surya Jaya Agung (SJA) terus berlangsung, diduga penimbunan limbah dengan jumlah besar yang dilakukan PT SJA dilakukan di lahan terbuka. Padahal, akibat limbah itu, masyarakat yang bermukim disekitar pabrik itu setiap hari menghirup aroma tak sedap, sehingga membahayakan kesehatan.
Seperti yang diungkapkan Samsudin, warga Jalan Medan-Tebingtinggi, KM 47, Desa Sei Buluh, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, yang tinggal tak jauh dari lokasi pabrik PT SJA.
"PT SJA ini memproduksi batako dan batu bata merah dan limbahnya menimbulkan aroma tak sedap, sehingga masyarakat sangat terganggu," ujar Samsudin ke wartawan, Kamis (20/6/2024) siang.
Dikatakan Samsudin, sebelumnya masyarakat sudah melaporkan prihal limbah PT SJA ke dinas terkait. Namun hingga saat ini belum juga ditindaklanjuti.
"Masyarakat sudah sangat resah. Sebab, selain menimbulkan aroma tak sedap, limbah PT SJA itu juga diduga beracun sehingga air limbah yang dihasilkan menyebabkan air sumur tercemar, sehingga membahayakan kesehatan masyarakat," jelas Samsudin.
Sementara informasi yang diperoleh wartawan, limbah PT SJA diduga Berbahaya dan Beracun (B3) mengandung Fly Ash, Bottom Ash dan Spent Bleaching Earth.
"Penimbunan Limbah B3 milik PT SJA itu sangat berbahaya dan beracun bila berinteraksi dengan air, limbah beracun tersebut dapat terlindikan secara perlahan termasuk arsenik, boron, kadmium, timbal, merkuri, selenium dan tharium ke badan lingkungan," jelasnya.
Karenanya, Samsudin mewakili masyarakat akan meneruskan permasalahan ini kepada instansi terkait agar dapat dilanjutkan untuk dapat diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (Irw)
Posting Komentar untuk "Warga Desa Sei Buluh Resah, Limbah Pabrik PT SJA Diduga Beracun"