Presiden Jokowi Diharapkan Diam-diam Tinjau Proyek-proyek di Medan



MEDAN | SATUHATISUMUT.COM - Politisi PDI Perjuangan Jhon Martin Lumban Gaol berharap Presiden Joko Widodo yang sedang dalam kunjungan kerja di Medan berkenan meninjau proyek-proyek drainase, jalan infrastruktur lainnya dan proyek lampu jalan yang banyak belum selesai. 



Presiden juga diharapkan datang ke pinggiran kota seperti di Jalan Menteng II, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai yang kondisi jalannya hancur-lebur seperti kubangan kerbau akibat proyek rehabilitasi drainase. Sebab, pada masa Kota Medan dipimpin Wali Kota Dzulmi Eldin dan Akhyar Nasution, diam-diam Presiden Jokowi yang sedang kunjungan kerja di Medan melihat kondisi jalan yang berlubang. Karena ketika itu Medan mendapat julukan kota sejuta lubang.



“Seperti itulah kita harapkan selama Pak Jokowi berada di Medan, kami berharap tidak hanya meninjau tempat-tempat yang sudah dijadwalkan. Tapi hendaknya presiden diam-diam melihat langsung pekerjaan pembangunan jalan dan drainase,” kata Jhon Martin kepada wartawan, Rabu (8/2).



Dia sangat prihatin melihat kesengsaraan masyarakat akibat proyek yang ditinggalkan rekanan. Proyek penggalian untuk penanaman beton saluran air yang dimulai bulan September 2022 lalu hingga kini masih mengganggu aktivitas ekonomi dan keseharian masyarakat.Bahkan baru-baru ini masyarakat sampai melakukan aksi protes dengan cara menanam pohon pisang dan membuat kolam di badan jalan.



Seperti diketahui, kehadiran Presiden Jokowi di Medan, salah satu agendanya adalah puncak Hari Pers Nasional di GOR Serbaguna Pemrov Sumut Jalan Pancing.



Sebelumnya dikabarkan Presiden akan meninjau pasar-pasar, salah satunya Pasar Aksara yang dibangun menggunakan dana APBN.



Masyarakat Jalan Menteng II sangat berharap, Presiden meninjau pembangunan drainase di wilayah mereka, karena masyarakat sudah merasa tidak nyaman melihat pekerjaan dibiarkan mengganggu aktivitas warga.



Jalan penghubung Jalan Menteng Raya ke Jalan Bromo itu kata Jhon Martin memang banyak lobang dan batu-batu koral. Permasalahannya, setelah memasang beton precast drainase, pihak kontraktor menimbun kembali. Tapi tidak dilakukan pengerasan jalan sehingga banyak cekungan akibat terjadinya penurunan tanah setelah hujan turun. 



Aktivitas perekonomian warga menjadi lumpuh karena kendaraan masyarakat setempat tidak bisa keluar dan kendaraan tidak bisa melintas.



Selain itu katanya, saluran air PDAM juga terganggu akibat proyek tersebut dan tidak mengalir sejak Desember 2022.



“Kami menilai Dinas PU tutup mata terhadap pekerjaan yang terbengkalai ini. Kita bersyukur drainase diperbaiki untuk mencegah banjir. Cuma masih banyak pekerjaan yang belum selesai, U-Ditch dan penutupnya berserakan di pinggir jalan akibat pekerjaan yang tidak dilanjutkan rekanannya sampai hari ini. Saya bersama warga lainnya sampai membuat aksi menanam pohon dan memancing sebagai bentuk protes, tapi instansi terkait tidak bergeming dengan aksi kami,” ucap pria yang akrab dipanggil Martin ini.



Martin juga mengaku kecewa terhadap seluruh anggota DPRD Medan yang seolah-olah tidak melihat apa yang terjadi di lapangan.



Padahal DPRD Medan yang mengesahkan anggaran pembangunan lewat paripurna, tapi pengerjaannya tidak diawasi anggota DPRD Medan.



Dia juga heran kenapa DPRD Kota Medan periode ini enggan berbicara seolah-olah ada yang ditakuti.



Terpisah, Ketua DPRD Medan Hasyim SE membantah kalau DPRD disebut tidak peduli terhadap kondisi adanya di beberapa titik pembangunan drainase dan jalan terbengkalai. Dia menegaskan permasahan yang dikeluhkan masyarakat sudah disampaikan secara pribadi kepada Wali Kota Bobby Nasution. 



Kepada Kadis PU juga sudah dia sampaikan agar semua pekerjaan jangan ada yang terlantar dan menganggu kenyamanan masyarakat setempat.



Kepada Dinas PU, Hasyim yang juga Ketua DPC PDIP Kota Medan ini sudah menyampaikan kalau ada rekanan yang pekerjaannya melewati batas waktu pekerjaan supaya diberi sanksi denda.



Pekerjaan drainase tahun 2022 anggarannya untuk satu tahun anggaran, bukan multiyears, sehingga harus selesai dikerjakan di tahun itu juga.



“Tapi sekarang sudah bulan Pebruari pekerjaan belum juga selesai. Makanya kami menyarankan kepada Dinas PU agar mengambil alih pekerjaan tersebut dengan anggaran swakelola. Pemko tidak perlu lagi memakai kontraktornya agar pekerjaan cepat selesai, jangan sampai mengganggu masyarakat. Pemko juga harus berkolaborasi dengan PDAM Tirtanadi agar pipa-pipa yang bocor segera diperbaiki,” ungkap Hasyim.



Sementara itu, Sekretaris Dinas PU Habibi Gultom yang dihubungi wartawan lewat pesan WhatsApp menjawab akan meneruskan permasalahan tersebut kepada jajarannya untuk memonitor pekerjaan agar bisa cepat ditangani. (red)


Posting Komentar untuk "Presiden Jokowi Diharapkan Diam-diam Tinjau Proyek-proyek di Medan"

Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

NEWS

Ketua IPTI Sumut Turun Tangan, Eksekusi 17 Rumah Jalan Gandhi Batal Dilakukan

Kompol Jama Kita Purba Dipromosikan Sebagai Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Gantikan Kompol Teuku Fathir Mustafa

1 Oktober, Dr. H. Musa Rajekshah Resmi Dilantik Sebagai Anggota DPR RI, Ijeck: Terimakasih Masyarakat

Pimpin IPTI Sumut, Bobby Lim Ajak Pengurus dan Kader Selalu Berbuat Kebaikan

Ngaku Korban Pengeroyokan, Koptan Juma Meriah Mandiri Bantah Pengakuan Salmon Edy Sembiring

Diduga Bawa Kabur Mobil & Sepeda Motor, Vincent Hartono Dilaporkan ke Polrestabes Medan

Capital Group Dampingi Pemilik Hebei Bishi Industry Group Co. Ltd ke Kuala Tanjung

Menghadapi Pilkada Pematangsiantar, Ormas MKGR Sumut Beri Dukungan untuk Paslon Mantap

Saksi Ahli Prof Dr Maidin: Semua Harta Apin BK Mutlak Harus Dikembalikan

Waketum DPP IPTI Yakin Bobby Lim Mampu Berikan Warna Baru di Organisasi Kepemudaan